3 Contoh Narrative Text Dan Terjemahannya

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh😊

Bismillahirrahmanirrahim

BRITISH Course – Belajar tentang narrative text memang asyik ya.. Saya saja tidak bosan bosannya membaca narrative text. Terkadang saya baca ketika waktu senggang, kadang juga saya sengaja menyempatkan waktu untuk mencari contoh-contoh narrative text.

Oh ya kalian masih ingat kan dengan apa yang dimaksud dengan narrative text? Secara simple, narrative text adalah cerita khayal yang bertujuan menghibur pembaca, yang di dalamnya juga terdapat Code/Moral Valuae atau pesan moral. Misalnya cerita tentang Malin Kundang, Cerita tentang Seekor kancil yang sombong (mousedeer and turtle), cerita tentang Snow White, Cerita tentang Pinokio, Cerita tentang The Wolf and the Crane, termasuk juga tiga Narrative Text di bawah ini.

Oh ya bagi yang belum paham mengenai narrative text bisa buka materi tentang narrative text disini

Contoh Narrative Text

Three Fishes

(Orientation)
Once, three fishes lived in a pond. One evening, some fishermen passed by the pond and saw the fishes. ‘This pond is full of fish’, they told each other excitedly. ‘We have never fished here before. We must come back tomorrow morning with our nets and catch these fish!’ Then the fishermen left.

(Complication)
When the eldest of the three fishes heard this, he was troubled. He called the other fishes together and said, ‘Did you hear what the fishermen said? We must leave this pond at once. The fishermen will return tomorrow and kill us all!’ The second of the three fishes agreed. ‘You are right’, he said. ‘We must leave the pond.’

But the youngest fish laughed. ‘You are worrying without reason’, he said. ‘We have lived in this pond all our lives, and no fisherman has ever come here. Why should these men return? I am not going anywhere – my luck will keep me safe.’

(Resolution)
The eldest of the fishes left the pond that very evening with his entire family. The second fish saw the fishermen coming in the distance early next morning and left the pond at once with all his family. The third fish refused to leave even then.

The fishermen arrived and caught all the fish left in the pond. The third fish’s luck did not help him – he too was caught and killed.

(Coda)
The fish who saw trouble ahead and acted before it arrived as well as the fish who acted as soon as it came both survived. But the fish who relied only on luck and did nothing at all died. So also in life.

Terjamhan

Tiga Ikan

(Orientation)
Suatu ketika, terdapatlah tiga ikan yang hidup di sebuah kolam. Di suatu sore, beberapa nelayan melewati kolam tersebut dan melihat ikan-ikan itu. “Kolam ini penuh dengan ikan”, merka berbicara satu sama lain dengan bergairah. “Kita belum pernah memancing di sini sebelumnya. Kita harus datang lagi besok pagi dengan jaring kita dan manangkap ikan-ikan ini!” Kemudian nelayan-nelayan tersebut pergi.

(Complication)
Ketika ikan yang paling tua mendengar ini, dia gelisah. Dia memanggil ikan-ikan yang lain dan berkata, ‘Apakah kamu dengar apa yang dikatakan nelayan itu? Kita harus meninggalkan kolam ini. Nelayan itu akan kembali besok dan membunuh kita semua!’ Ikan kedua setuju. ‘Kamu benar’, dia berkata. ‘Kita harus meninggalkan kolam ini.’

Tetapi ikan yang paling muda tertawa. ‘Kamu cemas tanpa ada alasan’, dia berkata. ‘Kita telah tinggal di kolam ini semur hidup kita, dan tidak ada nelayan yang datang kesini. Kenapa harus orang-orang itu kembali? Saya tidak akan pergi kemana-mana – keberuntunganku akan menyelamatkan ku.’

(Resolution)
Ikan tertua meninggalkan kolam tersebut pada sore hari dengan seluruh keluarganya. Ikan kedua melihat nelayan datang di kejauhan pada pagi hari dan meninggalkan kolam tersebut dengan seluruh keluarganya. Ikan ketiga tetap menolak untuk pergi.

Nelayan tersebut pun datang dan menangkap semua ikan yang tertinggal di kolam. Keberuntungan ikan ketiga tidak menyelamatkannya – dia juga tertangkap dan dibunuh.

(Coda)
Ikan yang cemas dahulu dan bertindak sebelum nelayan datang dan ikan yang tertindak ketika nelayan datang berhasil selamat. Tetapi ikan yang mempercayakan hanya pada keberuntungan dan tidak berbuat apa-apa semuanya mati. Begitu juga pada kehidupan.

The Three Farmer’s Son

Once upon a time, there lived a sick poor farmer aid his three sons: Bill, Thomas, and john. Being on the point of death, the father bequeathed his things to them. Bill inherited his cow, Thomas got his plow, and john received his plant’s seeds. Soon afterward, their father died. Bill and Thomas decided to go out from their small hut and lived their life alone. When their little brother asked them to lend him their plow and cow, they refused to help and mocked him. Then they sold their cow and plow and spent the money without thinking of the future. John then couldn’t help but worked hard by himself to grow the seeds without any help from his brothers.

Years passed, John had gathered the sweet fruits of his sweats and hard works in the past and thus became a rich farmer. One day when he was buying some fruits in the market, somebody stole his wallet. As he ran to get his wallet back, the thief hit a beggar and fell down. John then realized that the thief and the beggar were his own brothers. Bill and Thomas then begged for their little brother forgiveness of being so arrogant and selfish. After listening to his brothers’ stories, john invited his brothers to live together with him. The three then worked together and became great and rich farmers.

Terjemahannya

Tiga Anak Petani

Dahulu kala, hiduplah seorang petani miskin yang sakit dan dibantu oleh ketiga anaknya: Bill, Thomas, dan John. Berada di ambang kematian, sang ayah mewariskan beberapa hal kepada mereka. Bill mewarisi sapinya, Thomas mendapat alat bajak, dan John menerima bibit tanaman nya. Segera setelah itu, ayah mereka meninggal. Bill dan Thomas memutuskan untuk pergi keluar dari gubuk kecil mereka dan menjalani hidup mereka sendiri. Ketika adik mereka meminta mereka untuk meminjamkan bajak dan sapi, mereka menolak untuk membantu dan mengolok-oloknya. Kemudian mereka menjual sapi dan bajak mereka dan menghabiskan uang tanpa memikirkan masa depan. John kemudian tidak bisa membantu tetapi bekerja keras sendiri untuk menumbuhkan benih tanpa bantuan dari saudara-saudaranya.

Tahun-tahun berlalu, John telah mengumpulkan buah manis dari keringat dan kerja keras di masa lalu dan dengan demikian ia menjadi seorang petani kaya. Suatu hari ketika ia membeli beberapa buah-buahan di pasar, seseorang mencuri dompetnya. Saat ia berlari untuk mendapatkan dompetnya kembali, pencuri itu menabrak pengemis dan terjatuh. John kemudian menyadari bahwa pencuri dan pengemis itu adalah saudaranya sendiri. Bill dan Thomas kemudian memohon pengampunan pada adik mereka karena telah menjadi begitu sombong dan egois. Setelah mendengarkan cerita saudara-saudaranya, John mengajak saudara-saudaranya untuk hidup bersama dengan dia. Ketiganya kemudian bekerja bersama-sama dan menjadi petani yang hebat dan kaya.

The Legend Of Mount Batok

A long time ago, there lived a beautiful woman namely Roro Anteng. She was a known for her beauty and had attracted the attention of an evil giant. Roro Anteng dared not reject the giant’s advances when he proposed to her. Roro thought of a plan to get away from the marriage without offending the giant. In order to get her and in marriage, the giant had to fulfill her wishes.

Roro Anteng then concocted a difficult request in hopes that the giant did not have the power to fulfill it. She had asked him to make her a sandy dessert in between the mountains in one night and before the break of dawn.

Unfortunately for he, the giant magically and swiftly begin to work his powers and was nearly completing her wishes. The fast thinking of Roro Anteng quickly thought of an idea to disrupt the completion, she made a sorts of noises that woke up the roosters. The roosters began to crow bringing dawn in.

On hearing of roosters’ calls, which signaled the break of dawn, the giant was shocked for having failed his tasks. Frustrated, he threw the coconut shell that he used to dig the desert. The shell fell to the ground beside mount Bromo, forming hat is now known as mount Batok. The sandy plain was to form the Tengger caldera.

Terjemahannya

Legenda Gunung Batok

Dahulu kala, hiduplah seorang wanita cantik bernama Roro Anteng. Dia dikenal karena kecantikannya dan telah menarik perhatian raksasa jahat. Roro Anteng tidak berani menolak ajakan raksasa itu saat melamarnya. Roro memikirkan rencana untuk melepaskan diri dari pernikahan tanpa menyinggung perasaan raksasa itu. Untuk mendapatkannya dan menikah, raksasa itu harus memenuhi keinginannya.

Roro Anteng kemudian mengarang permintaan yang sulit dengan harapan raksasa itu tidak memiliki kekuatan untuk memenuhinya. Dia memintanya untuk membuatkan dia makanan penutup berpasir di antara pegunungan dalam satu malam dan sebelum fajar menyingsing.

Sial baginya, raksasa itu secara ajaib dan cepat mulai menggunakan kekuatannya dan hampir memenuhi keinginannya. Pemikiran cepat Roro Anteng dengan cepat memikirkan sebuah ide untuk mengganggu penyelesaian, dia membuat semacam suara yang membangunkan ayam jantan. Ayam jantan mulai berkokok saat fajar.

Mendengar panggilan ayam jantan, yang menandakan fajar menyingsing, raksasa itu terkejut karena gagal menjalankan tugasnya. Karena frustrasi, dia melempar batok kelapa yang dia gunakan untuk menggali gurun. Cangkang tersebut jatuh ke tanah di samping gunung Bromo, membentuk topi yang sekarang dikenal dengan Gunung Batok. Dataran berpasir itu membentuk kaldera Tengger.

Sumber: LKS Kartika Prima untuk kelas IX SMP. Surakarta : Putra Nugraha

Baca juga Narrative Text (Penjelasan Dan Contoh)

Demikianlah Dongeng Bahasa Inggris tentang Three Fishes, The Three Farmer’s Son, The Legend Of Mount Batok. Somoga kita dapat mendapatkan manfaat dari cerita diatas. Jangan lupa kasih comment mengenai artikel ini, dan jangan bosen mampir di blog ini lagi ya

Thank you for visiting our site. We were delighted to have you come to this site. I hope you enjoy this site and feel happy everytime. Don't forget to visit this site next time..

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*